Selasa, 02 Februari 2010

Naruto oh Naruto...

Beberapa hari yang lalu saya melihat sebuah buku dengan judul yang cukup menarik di Gramedia. Judulnya adalah "Anakku Dididik dan Diasuh Naruto". Saya tidak membaca isinya (karena masih dibungkus), tetapi saya yakin isinya pasti mengenai "buruknya film naruto bagi perkembangan anak-anak" (karena saya baca sinopsisnya, hehehe).

Saya akui bahwa Film Naruto kadang tidak baik untuk anak-anak. Karena apa? Banyak unsur kekerasan dan ehmm... "bumbu" yang tidak layak konsumsi bagi anak-anak Indonesia macam kita (saya juga). Misalnya aja, Klo pertempuran lagi keras-kerasnya nih, kata-kata kata-kata kasar pun akan diucapkan dengan lantangnya. Hei... Masa anak kecil dah diajarin memakai kata-kata seperti "kurang ajar!" atau "sial!". Adegan kekerasannya pun ga main-main. Pertarungan berdarah-darah sampai ledakan yang menghancurkanpun adalah hal yang biasa di film ini (mo ngajarin anak Indonesia jadi teroris apa?). Belum lagi bagi dengan bumbu-bumbu yang "ga patut" untuk konsumsi anak kecil kayak Sexy No Jutsu ataw Harem No Jutsu... Parah dah pokoknya. Padahal hampir seluruh anak Indonesia kan nonton Film Naruto (kecuali yang ga punya tipi).

Tapi, sebagai pengemar Film Naruto saya juga merasa harus sedikit membela. Tidak semua yang ada di Film Naruto itu buruk koq. Ada hal-hal positif seperti "Perjuangan", "Kebajikan", "Persahabatan" dll... Bahkan kita juga bisa gali Nilai Filosofis yang cukup menarik dan mendalam (walaupun agak mengada-ada juga, ^_^) dari beberapa adegan di sana. Saya coba gali Nilainya, dan... Voila!!! Coba aja klik pada link-link komiknya urut dari satu sampai empat ---> 1 2 3 4

Yups tentang kertas putih kosong, dan Kertas putih dengan titik Hitam di tengahnya. Rata-rata orang memang bereaksi seperti Naruto ketika melihat hal tersebut, Yaitu terkonsentrasi pada titik Hitam. Coba deh kita analogikan bahwa kertas itu adalah kehidupan kita, dimana Putih adalah Hal Positif, Kebahagiaan, dan Keceriaan sedangkan Hitam adalah Hal Negatif, Kesengsaraan, dan Penderitaan. Orang-orang sering menganggap bahwa Tuhan itu begitu kejam dengan memberikan kesengsaraan dalam hidup... Tapi sadarkah manusia? Kesengsaraan itu tidaklah sebanding dengan Kebahagiaan yang telah Tuhan berikan kepada kita... Kesengsaraan itu hanyalah sebuah titik Hitam dalam perjalanan hidup kita. Kita harus melihat sisi positif dari setiap kejadian yang tidak menyenangkan. Dengan demikian, kita bisa mengambil hikmahnya. Dengan berkonsentrasi pada bagian yang Putih, kita sebenarnya bisa merasakan keceriaan dan kebahagiaan.Sebaliknya, kita akan terkungkung dalam penderitaan, kesengsaraan dan beban hidup bila hanya terkonsentrasi pada sisi Hitam dari setiap kejadian yang tidak menyenangkan.

10 komentar:

Anonim mengatakan...

berawal dari lihat cover buku tentang naruto berujung pada tulisan yang cukup pantas untuk direnungkan...

hmm,,, kuutarakan pendapatku ya...
"Kalau mau dipikir baik - buruk; positif - negataif, akhirnya pun semuanya pasti ada sisi positif dan negatifnya...., ya nggak sih?
Hanya saja, aku penganut teori absolutisme yg lebih menumpukan pd kemutlakan hitam atau putih br kemudian berfikir pada sisi abu2nya...
bukan bertumpu pd relativitas yang semuanya dipandang dg dasar relatif, akhirnya tdk ada sikap tegas thd sesuatu.
btw, kmu Putih khan??
tp blognya Full Hitam, hayoo... gmn tuh???
hehehehehehe

salam kenal balik...

Puri mengatakan...

@ahmedfikreatif : Tidak semua hitam koq kk... ada putih dan pink disini. Filosofisnya, saya berharap orang yang membaca postingan saya dapat terkonsentrasi pada huruf-huruf berwarna putih dan pink... putih melambangkan kesucian (ato hal-hal positif), klo pink... artinya cinta, hihihi!

Anonim mengatakan...

ow gitu...
pinter juga ngeles nya...

Puri mengatakan...

@ahmedfikreatif : Hihihi... iya dong. Klo ga pinter ngeles, bukan Puri namanya.

Anonim mengatakan...

hmm,,,
msh SMA or kuliah ya??

salam kenal PURI....

*salaman

Puri mengatakan...

@ahmedfikreatif : Hahaha... kelihatan seperti postingan anak kuliahan yah? Termasuk pujian buat saya ini, Yes!!!

*membalas salaman

Anonim mengatakan...

Q baru membaca postingan ini, filosofis hitam dan putih ya... Boleh juga. Pinknya dimana donk..

Puri mengatakan...

@mahesapandu : Pink nya baca di blog ini aja kk... Pink yang melambangkan cinta... >_<

budi mengatakan...

Yang saya lihat di film naruto adalah tentang perjuangan tapi kenapa ya mereka melihat persahabatan dari sisi yang aneh atau mungkin saya tidak menonton secara keseluruhan. Mengenai mengolah energi dendam juga sangat bagus kan ada tuh orang yg pikirannya dendam terus ,kalau boleh disalurin ke hal2 yang lebih bermanfaat, seperti yang dilakukan Sasuke dia dendam kepada kakaknya dan dengan itu dia bisa mencapai ilmu tinggkat tinggi setelah memperdaya si orochimaru.

Menurut saya Naruto memang tidak cocok untuk anak2 karena dialognya juga lumayan sulit untuk dipahami oleh anak2 banyak mengandung nilai pilosofis.

Kalau saya sih ngfans sama Orochimaru orang yang berani mendobrak tradisi demi sesuatu yang besar, karena peubahan adalah kekal, saya heran kenapa sekarng ini kita masih mengikuti cara hidup atau yg disebut budaya lama .

Duch nulis apa ya td maaf cuman bergurau...
kalau boleh usul bagian beri commentar sebagai itu di kasi yang "URL" sama "Nama" donk biar asyik maksudnya everybody gitu biar nga harus login ..hikz

http://singlahpiss.blogspot.com/

Puri mengatakan...

@loodec :
meski kamu bilang tidak menonton secara keseluruhan, tapi dari tulisanmu saya yakin kamu sering menonton ^_^

hmm... komen box ala wordpress gitu yah? ntar saya coba. jadi doakan saja saya cepat menemukan caranya... :p

Posting Komentar

 

Blog Template oleh YummyLolly.com - Header dibuat dengan PS brushes oleh gvalkyrie.deviantart.com
Disponsori oleh Free Web Space